Oleh: Ajeng Ariningsun (101014243)
Sumber : Solihudin, Ichsan. 2011. The Magic Way to Make Your Kids Brilliant Students. Bandung; Penerbit Grafindo
Gaya Belajar Visual
Anak
memiliki gaya belajar visual lebih mudah belajar dengan menggunakan media
pembelajaran seperti diagram, buku pelajaran bergambar, video, dan
teknik-teknik visual lainnya.
.
.
Ciri-ciri
gaya belajar visual
1. Konsentrasi tidak terganggu oleh suara
2. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada apa yang
didengar (ingat muka lupa nama)
3. Lebih menyukai membaca daripada dibacakan
4. Biasanya seorang pembaca yang cepat dan tekun
5. Cenderung menyukai duduk di depan agar dapat melihat
dengan jelas
6. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal
kecuali jika ditulis, dan seringkali meminta bantuan orang lain untuk
mengulanginya.
.
.
Strategi
untuk mempermudah belajar
1. Gunakan buku yang banyak memuat ilustrasi gambar dan
warna
2. Gunakan warna untuk meng-hilite atau menggarisbawahi hal-hal penting
3. Ajak untuk membaca buku-buku berilustrasi
4. Gunakan multimedia, seperti komputer dan media video
audio
5. Ajak untuk mengilustrasikan ide-idenya dalam bentuk
gambar
6. Beri ia pulpen dengan warna yang bermacam-macam;
warna menjadi rangsangan utama bagi tipe visual. Jadi, gunakan sebanyak mungkin
warna untuk menanda catatan atau buku yang dibaca. Menggunakan banyak warna
akan semakin mengaktifkan otak kanan.
7. Perhatikan penerangan di ruang belajar
.
.
Gaya Belajar Auditori
Anak
yang mempunyai gaya belajar auditori dapat lebih cepat belajar dengan
menggunakan metode diskusi dan mendengarkan ceramah guru atau orangtua.
Terkadang informasi tertulis kurang bisa ditangkap dan sipahami maknanya oleh
anak dengan gaya belajar ini. Anak seperti ini biasanya menghafal dengan lebih
cepat jika dengan cara membaca teks dengan suara nyaring atau mendengar kaset.
.
.
Ciri-ciri
gaya belajar auditori
1. Lebih efektif belajar berkelompok daripada belajar
sendiri
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Belajar dengan cara mendengarkan dan mengingat apa
yang didiskusikan
4. Lebih senang membaca dengan keras daripada
menuliskannya
5. Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan ketika
membaca
6. Biasanya seorang pembicara yang fasih
7. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan visual
.
.
Strategi
untuk memudahkan proses belajar
1. Mendampingi anak dalam proses belajar melalui tanya jawab
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan
keras jika anak mengalami kebuntukan dalam belajar
3. Hindari suara TV, radio, kendaraan bermotor, mesin
jahit, atau sejenis bunyi-bunyian lainnya yang cepat mengganggu konsentrasi
anak pada saat belajar, kecuali suara music yang cocok dan mereka sukai
4. Suruh anak untuk mempresentasikan atau menerangkan
apa yang sudah dipelajari layaknya seorang guru yang menerangkan pelajaran
kepada murid-muridnya
5. Gunakan voice
recorder (perekam suara) atau tape
recorder saat mendengarkan pelajaran di sekolah, tempat kursus atau pada
saat belajar sendiri. Rekamlah materi pelajaran ke dalam voice recorder dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur. Dijamin,
daya ingat mereka akan meningkat tajam, proses belajar pun akan menjadi lebih
efektif dan menyenangkan.
.
.
Gaya Belajar Kinestetik
Anak
yang mempunyai gaya belajar kinestetik, belajar melalui bergerak, menyentuh,
dan praktik. Anak seperti ini sulit diminta untuk duduk dian berjam-jam karena
keinginan mereka untuk beraktivitas dan bereksplorasi sangatlah kuat.
.
.
Ciri-ciri
gaya belajar kinestetik
1. Suka berpindah-pindah tempat ketika belajar
2. Banyak melakukan aktivitas fisik ringan saat belajar
atau berbicara (sambil memutar-mutar pulpen, menggoyang-goyangkan tungkai kaki,
dan sebagainya)
3. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi ribut
4. Lebih mudah menghafal atau mengingat sesuatu sambil
berjalan atau menggerakkan bagian tubuh tertentu
5. Tidak bisa tahan duduk terlalu lama saat
mendengarkan pelajaran
.
.
Strategi
untuk mempermudah proses belajar
1. Jangan paksakan anak untuk belajar hingga berjam-jam
2. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat
belajar
3. Gunakan warna terang untuk meng-hilite hal-hal penting dalam bacaan, kegiatan ini berfungsi untuk
mengaktifkan otak kanan agar anak lebih rileks dan menguatkan ingatan jangka
panjangnya
4. Gunakan media komputer, hal ini akan sangat membantu
untuk memperlancar proses belajarnya
5. Berikanlah pengertian kepada anak bahwa dengan
mempelajari sesuatu akan sangat bermanfaat baginya di kemudian hari, dengan
pendekatan seperti ini anak kinestetik akan semakin termotivasi untuk belajar
6. Buatlah jeda di sela-sela waktu belajar. Misalnya,
belajar selama 20 menit lalu jeda sebentar untuk jalan-jalan, atau aktivitas
gerak lainnya selama 2 menit. Dengan kegiatan seperti ini belajar akan menjadi
sangat menyenangkan dan materi pelajaran pun akan dengan sangat mudah dipahami
anak.
.
.
Satu
hal yang penting untuk diketahui yaitu jika gaya belajar anak tidak sesuai
dengan gaya belajar yang diterapkan di rumah maupun di sekolah, anak bisa
menjadi tidak percaya diri, prestasinya tidak sebanding dengan IQ-nya (underachiever), atau bahkan bisa
menimbulkan kerugian bagi orang lain di sekitarnya. Kenakalan siswa di sekolah
bisa jadi merupakan semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar yang
terlalu dipaksakan. Mereka menganggap gaya belajar yang diterapkan terhadap
mereka tidak sesuai dengan gaya belajar yang mereka kehendaki. Cara-cara
mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melalukan hal-hal yang
dianggap kenakalan oleh orang dewasa.
Gaya
belajar juga sangat menentukan prestasi akademik anak. Jika terhadap mereka
diterapkan strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat
berkembang dengan lebih baik dan tentu saja prestasinya juga akan baik. Demikian
pula jika terhadap mereka diterapkan strategi yang tidak sesuai dengan gaya
belajarnya, maka perkembangan dan prestasinya juga akan buruk.
.
.
Cara
yang dianggap paling efektif untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar anak
adalah dengan cara mengamati tingkah lakunya sehari-hari, terutama pada saat
mereka bermain. Di bawah ini terdapat panduan untuk mengamati tingkah laku anak
dan melihat kecenderungan gaya belajar mereka menurut model gaya belajar VAK (Visual-Auditory-Kinesthetic).
.
.
VISUAL
|
AUDITORY
|
KINESTHETIC
|
Gemar membaca, menonton film, mengisi TTS,
memerhatikan ekspresi orang saat berbicara
|
Suka mendengarkan musik, radio, sandiwara, debat,
atau diskusi. Anak-anak auditori suka dibacakan cerita dengan berbagai
intonasi.
|
Menyukai kegiatan aktif, baik social, kesenian,
maupun olahraga.
|
Menyatakan emosi melalui ekspresi wajah.
|
Mengungkapkan emosi secara verbal melalui
perubahan nada bicara atau intonasi.
|
Mengungkapkan emosi melalui bahasa tubuh.
|
Lebih mengingat wajah orang daripada namanya,
mengingat kata dengan melihat susunan huruf pada kata.
|
Ingat dengan baik nama orang, mampu mengingat
fakta dengan baik dan mempunyai perbendaharaan kata yang luas.
|
Mampu mengingat dengan baik peristiwa-peristiwa
yang menarik.
|
Lebih suka menjelaskan sesuatu menggunakan gambar,
bagan, grafik, atau peta.
|
Menjelaskan sesuatu dengan kata-kata verbal dan
senang member instruksi verbal.
|
Menjelaskan sesuatu dengan cara
mendemonstrasikannya.
|
Selera berpakaian: bergaya (penampilan lebih
penting).
|
Selera berpakaian: yang penting label. Dapat menjelaskan
pilihan pakaiannya.
|
Selera berpakaian: kenyamanan lebih penting
daripada gaya.
|
Punya ingatan visual yang baik, ingat di mana
meninggalkan benda beberapa hari yang lalu.
|
Cenderung mengingat dengan baik kata-kata dan gagasan
yang pernah diucapkan.
|
Lebih baik mengingat saat menggunakan alat bantu
tiga dimensi.
|
Dalam mencoba hal-hal baru (mainan baru) lebih
suka melihat buku petunjuk atau demonstrasinya.
|
Dalam mencoba hal baru (mainan baru) lebih memilih
instruksi secara verbal.
|
Langsung mencoba sendiri mainan baru.
|
Menggunakan kata atau ungkapan seperti: melihat, menonton, menggambarkan, sudut
pandang.
|
Menggunakan kata atau ungkapan seperti: kedengarannya, mendengarkan apa yang Anda katakana,
ceritakan, saya dengar.
|
Menggunakan kata atau ungkapan seperti: merasa, menyentuh, memegang, meraba.
|
Aktivitas kreatif: menulis, menggambar, melukis.
|
Aktivitas kreatif: berbicara, bernyanyi, berdebat,
bercerita.
|
Aktivitas kreatif: kerajinan tangan, berkebun,
olahraga.
|
Saat diam suka melamun.
|
Saat diam suka berbicara sendiri.
|
Dalam keadaan diam, tidak bisa duduk tenang.
|
0 komentar:
Posting Komentar