Rabu, 04 April 2012

HYPERACTIVE

Oleh : Ajeng Ariningsun (101014243)


Apa Itu Anak Hiperaktif?

Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktifitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. 

Apa Itu Gangguan Hiperkinetik atau GPPH/ADHD?

Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa.

Tanda-tanda Anak Hiperaktif
  • Bereaksi terlalu cepat tanpa berfikir dahulu
  • Aktivitas yang berlebih/hiperaktivitas
  • Tak mampu memusatkan perhatian atau konsentrasi
  • Tak bisa mengontrol gerakannya. Duduk pun tak bisa tenang, paling cuma bertahan 5 menit lalu terlihat mukanya gelisah.
  • terkesan tak kenal lelah
  • Mulutnya terus berkicau tak bisa diam
  • Apa yang dilakukannya tak ada satu pun yang terselesaikan dengan baik dan suka sekali beralih ke kegiatan yang lain.
  • Sering terburu buru dalam berbicara.
  • Daya konsentrasi yang rendah ,jika diajak bicaratidak seolah tak mau mendengarkan dan matanya tak memperhatikan yang mengajak bicara.
  • Tuntutannya harus secepatnya dipenuhi
  • Suasana hati yang terlihat mudah berubah, baru saja senang , selang berapa menit jadi mengambek atau marah marah
  • Kadang dari segi perkembangan motoriknya ada kelainan, misalnya bahasa yang agak terbelakang, atau contoh yang lain sulit berpakaian lantaran gerakan yang terlalu aktif.
  • Tak sabar menunggu giliran, sering menyerobot.
  • Kurangnya toleran terhadap rasa frustasi, dan kurang dapat mengontrol diri
  • Mudah terangsang dan mengalihkan perhatian.

Tipe Anak Hiperaktif

Anak dalam tipe ini memiliki ciri-ciri berikut: terlalu energik, lari ke sana kemari, melompat seenaknya, memanjat-manjat, banyak bicara, berisik.
Ia juga impulsif: melakukan sesuatu secara tak terkendali, begitu saja bertindak tanpa pertimbangan, tak bisa menunda respons, tidak sabaran. Tetapi yang mengherankan, sering pada saat belajar, ia menampakkan tidak perhatian, tetapi ternyata ia bisa mengikuti pelajaran.
2. tipe in-atensi
Anak dalam tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak mampu mempertahankan konsentrasi, mudah beralih perhatian dari satu hal ke lain hal, sering melamun, tidak bisa diajak berbicara atau menerima instruksi karena perhatiannya terus berpindah-pindah, pelupa dan kacau.
3. tipe kombinasi
Anak dalam tipe ini mempunyai ciri-ciri berikut: kurang mampu memperhatikan aktivitas dan mengikuti permainan atau menjalankan tugas, perhatiannya mudah terpecah, mudah berubah pendirian, selalu aktif secara berlebihan dan impulsif.

Kondisi Lain yang Menyertai Gangguan Hiperkinetik :
  • Gangguan tingkah laku.
  • Gangguan sikap menentang
  • Depresi
  • Gangguan cemas
  • Kesulitan belajar
  • Retardasi mental
  • Gangguan pemusatan perhatian (disorder of attention)
  • Gangguan pengendalian motorik (disorder of motor control)
  • Gangguan persepsi (disorder of perception /DAMP)
  • Autisme
Beda Hiperaktif dengan Superaktif

1. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Ciri-ciri:
* Hiperaktivitas.

Anak tak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya pada hal lain. Ciri lainnya, tidak fokus bicara alias mengeluarkan saja apa yang ingin dikatakannya tanpa peduli apakah lawan bicara mengerti/tidak apa yang dibicarakannya. Anak juga cuek ketika ada yang memanggilnya.

* Anak sulit "diberi tahu".
Bila orangtua melarang atau memintanya melakukan sesuatu, ia cuek atau tetap melakukan apa yang ingin dilakukannya.

*Destruktif.
Anak suka merusak. Mainan tak digunakan sebagaimana mestinya, tapi bisa dibanting-banting hingga rusak.

* Impulsif.
Suka melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas, sekadar menuruti keinginannya saja. Misal, ia ingin naik turun tangga dan itu dilakukan tanpa tujuan.

* Tak kenal lelah.
la bisa terus berlarian keliling rumah seharian meski orangtua sudah memintanya berhenti.

* Intelektualitas rendah.
Karena perhatiannya mudah teralihkan, dia hanya menerima informasi sepotong-sepotong. Akibatnya, apa yang diajarkan padanya tidak utuh diterima.

2. ADD (Attention Deficit Disorder)
Di Indonesia, kasus ADD tak sebanyak ADHD. Meski sama-sama mengalami gangguan pemusatan perhatian, tapi anak ADD tak disertai hiperaktivitas. Walaupun sedang duduk diam, anak sepertinya mendengarkan penjelasan yang diberikan padanya, tapi informasi itu hanya diterima sepotong-sepotong karena perhatiannya mudah teralihkan.

3. SUPERAKTIF
Ciri-ciri:
* Bisa tetap fokus.

Meski sekilas anak ini terus bergerak/ tak bisa diam, tapi dia tidak mengalami gangguan pemusatan perhatian. la tetap fokus dengan apa yang dikerjakannya saat itu. Bila diberikan mainan yang membutuhkan penyelesaian, seperti pasel, ia akan menyelesaikannya. Beda dengan anak hiperaktif, yang cepat bosan dan tak menyelesaikan permainannya.

* Konstruktif.
Tenaganya yang berlebih digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan padanya. Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif permainan yang diberikan.

* Bisa merasa lelah.
Setelah lelah melakukan aktivitasnya, anak juga bisa capek. Biasanya kalau capek, ia akan berhenti dan istirahat/tidur.

* Intelektualitas lebih baik.

4. AKTIF

Ciri-cirinya hampir sama dengan anak superaktif, bedanya, tenaga anak aktif lebih sedikit.
Meski sama-sama terus bergerak, tapi anak aktif punya batasan yang hampir sama dengan anak normal. Umumnya cerdas, ia terus bergerak untuk mencari tahu hal-hal yang membuatnya penasaran. la bisa menyelesaikan dengan baik tugas yang diberikan.  Pada beberapa bidang, umumnya juga lebih kreatif

Mengelola Anak Hiperaktif

Bagaimana mengelola anak hiperaktif? Karena penyebabnya sebagian besar adalah gangguan kimiawi dan anatomi otak, apa boleh buat, salah satu pengelolaannya adalah dengan obat-obatan yang ditujukan penyebab utamanya. Ini membutuhkan penanganan profesional.

Pengelolaan lain yang juga esensial adalah terapi perilaku dan edukasi, antara lain:
- latihan kedisiplinan dengan pola hadiah/pujian dan hukuman
- penyederhanaan materi pelajaran
- fokus pada apa yang bisa menimbulkan minat dan kesukaan
- metode dan pendekatan yang penuh variasi dan peraga yang menarik dan berubah-ubah
- perhatian dan kasih sayang

Beberapa prinsip pengajaran antara lain:
- jauhkan anak dari hal-hal yang bisa menyimpangkan perhatian selama di kelas, seperti gambar-gambar, mainan, jendela yang mengarah ke luar, teman-teman yang bisa menarik perhatian.
- jika ada dalam satu kelas dengan anak lain (yang normal) hendaknya ia diberikan teman duduk atau teman main yang mau mengerti keadaannya dan bertoleransi. Tempatkan ia di depan sehingga perhatiannya hanya tertuju kepada guru, tak terganggu adanya anak-anak lain.
- tekankan pada disiplin dan kerja sama/interaksi, misalnya dalam kelompok-kelompok kecil.



0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Teman-teman kami bilang kami ini kembar, padahal kenyataannya jauh berbeda. Kesamaan kami hanyalah kami sama-sama wanita, kami berasal dari daerah yang sama, kami dalam kelas yang sama, dan huruf awal nama kami sama-sama 'A".