Sabtu, 31 Maret 2012

Apa Sih Bimbingan dan Konseling itu????




Mata Kuliah        : Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling
Dosen                   : Dra. Retno Tri Hariastuti , M. Pd ,kons.


TUGAS INDIVIDU

RESUME MATERI DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

                                



            OLEH:
ANJAR RAHARYANTI     ( 101014056 )
         BK-B 2010
                                                         


PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
                                                        2010  





                                                RESUME BAB I, II DAN III

v  Pengertian Bimbingan dan Konseling
  1. Bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance yang berasal dari kata guide yang berarti menunjukkan ,memimpin ,menuntun, mengarahkan, memberi nasehat.Jadi bimbingan adalah proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya.
  2. Konseling merupakan terjemahan dari kata counseling yang berasal dari kata counsel yang mempunyai arti nasehat, anjuran, pembicaraan. Jadi konseling  adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya melalui wawancara yang dilakukan secara tatap muka.

v  Keterkaitan Bimbingan dan Konseling
Konseling merupakan salah satu metode dari bimbingan sehingga bimbingan lebih luas dari pengertian konseling.
  1. Persamaan Bimbingan dan Konseling
Ø  Dari segi tujuan : mempunyai tujuan yang sama yaitu mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik.
Ø  Dari segi proses : proses yang kontinyu ( berkelanjutan )
Ø  Dari segi pengambilan keputusan :keputusan akhir ditentukan oleh individu yang dibantu.
  1. Perbedaan bimbingan dan Konseling
PEMBEDA
BIMBINGAN
KONSELING
Jumlah yang dibantu
Secara kelompok
Secara individual
Sifatnya
Preventif ( mencegah )
Kuratif ( menyembuhkan )
Metode
Informatif ( ceramah )
Wawancara
Orang yang memberi bantuan
Disebut pembimbing
Disebut konselor
Tempat pemberian bantuan
Dimana saja
Di ruang tertentu

v  Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Amerika dan di Indonesia
  1. Di Amerika : Bimbingan dan Konseling yang ada di Amerika Serikat diawali dengan usaha perorangan. Pada tahun 1895 George Merril mendirikan sekolah The California School of Mechanical Art yang bertujuan memberikan bimbingan jabatan. Pada tahun 1907 Jesse B.Davis memusatkan usaha konseling di bidang jabatan dan pendidikan jabatan di Central Hight School Detroit. Pada tahun 1908 ditemukan istilah vocational guidance yang dirintis oleh Frank Parsons dengan cara mendirikan biro penempatan kerja di Boston.Pada tahun 1909 Cliffort Bears mempelopori gerakan kesehatan mental dengan menerbitkan buku yang berjudul “ a mind that found my shelf “. Pada tahun 1913 Eli wever dan John Brewer mendirikan perhimpunan diantara pembimbing yang bertujuan untuk memberi tempat bagi para pembimbing untuk saling mengenal dan saling bertukar pengalaman serta untuk mengetahui jumlah pembimbing yang ada di Amerika saat itu. Pada tahun 1942 Carl rogers menerbitkan buku “ Counseling and Psychoterapy “. Dalam perkembangannya Bimbingan dan Konseling di Amerika tidak hanya dilakukan di biro penempatan kerja tetapi juga diberikan di lingkungan industri, pendidikan, ketentaraan dan lain-lain.
  2. Di Indonesia : Perkembangan Bimbingan dan Konseling Indonesia dimulai dalam lapangan pendidikan. Untuk pertama kalinya pelayanan bimbingan dan konseling tertuang dalam kurikulum yaitu kurikulum 1997 untuk SMP dan SMA. Salah satu peristiwa sejarah Bimbingan dan Konseling yaitu diselenggarakannya Konvensi Nasional Bimbingan 1 di Malang yang mendirikan organisasi profesi yang saat ini bernama Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).Dalam perkembangannya layanan bimbingan dan konseling lebih bermakna sebagai penunjang pada persiapan dalam menghadapi masa depannya.

v  Tujuan, Fungsi, Asas dan Prinsip Bimbingan dan Konseling
a.       Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan khusus : Membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Tujuan umum : Membantu peserta didik mengenal bakat, minat dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.
b.      Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.      Fungsi Pemahaman : yang akan menghasilkan pemahaman peserta didik tentang diri dan lingkungan.
2.      Fungsi Pencegahan : upaya mencegah peserta didik agar tidak menemui permasalahan dalam proses perkembangannya.
3.      Fungsi Perbaikan : membantu peserta didik mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4.      Fungsi Pemeliharaan : menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah menjadi baik jangan sampai rusak kembali.
5.      Fungsi Pengembangan : mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik.
6.      Fungsi Penyaluran : membantu peserta didik untuk memilih dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai bakat,minat dan kemampuannya.
7.      Fungsi Penyesuaian : membantu peserta didik menemukan penyesuaian diri dan perkembangan secara optimal.
8.      Fungsi Adaptasi : membantu staf sekolah untuk mengadaptasikan program pengajaran dengan minat, kemampuan serta kebutuhan peserta didik.


  1. Asas Bimbingan dan Konseling
1.      Asas Kerahasiaan artinya masalah yang dialami peserta didik tidak akan diberitahukan kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
2.      Asas kesukarelaan artinya dalam diri klien maupun konselor harus bisa mengembangkan sikap suka rela.
3.      Asas Keterbukaan artinya antara klien maupun konselor harus dapat bersikap terbuka.
4.      Asas Kekinian artinya masalah-masalah yang dibahas yang sedang dirasakan kini ( sekarang )
5.      Asas Kemandirian artinya konselor selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada orang yang dibantu.
6.      Asas Kegiatan artinya layanan BK yang akan membantu individu ( yang dibimbing ) mampu melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
7.      Asas Kedinamisan artinya layanan BK menghendaki terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.
8.      Asas Keterpaduan artinya layanan yang diberikan tidak bertentangan dengan aspek layanan yang lain.
9.      Asas Kenormatifan artinya layanan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
10.  Asas Keahlian artinya petugas BK adalah orang yang ahli di bidangnya dengan menggunakan teknik dan alat yang memadai.
11.  Asas alih Tangan artinya petugas BK hanya menangani masalah-masalah yang sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.
12.  Asas Tut Wuri Handayani artinya keberadaan BK hendaknya dirasakan manfaatnya oleh peserta didik setiap saat.
  1. Prinsip Bimbingan dan Konseling
1.      Individu yang dibantu harus dapat memecahkan masalahnya sendiri,
2.      Bimbingan berfokus pada individu yang dibimbing,
3.      Diperlukannya pemahaman keragaman dan kemampuan individu yang dibimbing,
4.      Kegiatannya dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan idividu yang dibimbing,
5.      Bimbingan bersifat luwes dan fleksibel,
6.      Program bimbingan dan konseling sesuai dengan program pendidikan lembaga yang bersangkutan dan dikelola oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan serta adanya evaluasi dari kegiatan tersebut.




v  Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Di sekolah ada 3 komponen pokok yang bekerja secara integral dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain agar tercapainya tujuan pendidikan, 3 komponen tersebut yaitu:
  1. Program kurikulum yang baik
  2. Administrasi pendidikan yang lancar
  3. Pelayanan bimbingan yang terarah; disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai.


v  Pola 17
  • Bidang layanan : Bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
  • Jenis layanan : Layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,  pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok.
  • Kegiatan pendukung : aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus.
v  Pola 17+
  • Untuk bidang layanan ditambah 2 yaitu kehidupan berkeluarga dan beragamaan.
  • Untuk jenis layanan ditambah 2 yaitu layanan konsultasi dan mediasi.
  • Untuk kegiatan pendukung ditambah 2 yaitu kepustakaan dan terapi. 

  1. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling
a)      Bimbingan Pribadi
      Kemampuan mengatasi masalah-masalah pribadi
b)      Bimbingan Sosial
Kemampuan mengatasi masalah-masala sosial
c)      Bimbingan Belajar
Mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pendidikan
d)     Bimbingan Karier
Merencanakan dan mempersiapkan pengembangan karier anak
  1. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a)      Layanan Orientasi yaitu layanan untuk memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru.
b)      Layanan Informasi yaitu layanan untuk memahami dan menerima diri dan lingkungan secara objektif dan positif.
c)      Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan untuk menyalurkan/menempatkan peserta didik dalam berbagai program sekolah.
d)     Layanan Pembelajaran yaitu layanan untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
e)      Layanan Konseling Perorangan yaitu layanan yang dilakukan secara pribadi melalui tatap muka.
f)       Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan yang dilakukan melalui dinamika kelompok untuk membahas suatu topik tertentu.
g)      Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan layanan yang dilakukan melalui dinamika kelompok untuk membahas masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.
h)      Layanan Konsultasi adalah layanan yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
i)        Layanan Mediasi yaitu layanan yang diberikan kepada dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan.

  1. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling
a)      Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan pendukung yang berupa pengumpulan data dan keterangan yang dilakukan menggunakan berbagai instrumen.
b)      Himpunan data yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
c)      Konferensi Kasus yaitu kegiatan untuk membahas permasalahn yang dialami peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri berbagai pihak.
d)     Kunjungan Rumah yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan bagi pemecahan masalah peserta didik melalui kunjungan ke rumahnya.
e)      Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan pemindahan penanganan ke pihak lain yang lebih kompeten dan berwenang dalam menangani kasus yang dialami peserta didik.

v  Landasan-landasan Bimbingan dan Konseling
            Merupakan hal-hal yang mendasari program dan kegiatan pelayanan bantuan kepada manusia. Landasan-landasan tersebut yaitu :
a)      Landasan Agama yaitu hal mengajarkan kebaikan dan mencegah kejahatan serta menciptakan situasi yang kondusif bagi realisasi nilai dan mencegah perilaku yang merusak nilai.
b)      Landasan Filosofis yaitu dalam perlakuan atau bantuan yang diberikan seseorang selalu didasari oleh pandangan yang mendasar dari orang tersebut.
c)      Landasan Psikologis yaitu kegiatan mengoptimalkan pengembangan kepribadian anak.Guru BK perlu memiliki pemahaman tentang keunikan dan dinamika perkembangan anak.
d)     Landasan Sosial-Budaya yaitu meliputi masalah pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi.
e)      Landasan Ilmu dan Teknologi yaitu dalam kegiatan bimbingan dan konseling melaksanakan salah satu aspek pendidikan yang berguna melestarikan ilmu dan teknologi.
f)       Landasan Hukum yaitu dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling mempunyai landasan hukum yang berupa Undang-undang dan peraturan. Berikut ini beberapa peraturannya :
1.      Di dalam kurikulum 1997 Buku III Cuntuk SD, SMP dan SMA telah dibakukan secara operasional pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah demikian pula dalam kurikulum Pendidikan Menengah 1997 Buku III D. Di dalam kurikulum tersebut dalam bab pendahuluan (1,4) berbunyi : pelaksanaan pendidikan di SD/SMP/SMA bertujuan mengembangkan siswa secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu melibatkan 3 komponen pokok yaitu :
a)      Program kurikulum yang baik.
b)      Administrasi pendidikan yang lancar.
c)      Pelayanan bimbingan yang terarah disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai.
2.      SK Mendikbud No. 0370/1978 untuk SMP tanggal 22 Desember 1978 dan surat Keputusan Mendikbud No. 0371/0/1978 untuk SMA tanggal 22 1978 tentang fungsi SMP/SMA.
3.      Kurikulum SMP dan SMA tahun 1984 tentang pelaksanaan bimbingan karier di sekolah.
4.      Undang-undang pendidikan No. 2 tahun 1989 tentang tenaga pendidik dan sistem pendidikan nasional.

RESUME MODEL-MODEL BIMBINGAN

·     Sebuah Program Bimbingan
 Sebuah program bimbingan adalah tindakan formal sekolah yang diperlukan untuk  membuat pedoman operasional dan tersedia untuk siswa. Program bimbingan yang paling sering ditemukan di sekolah menengah modern adalah terdiri dari unsur-unsur berikut :
1)      Komponen penilaian, dirancang untuk mengumpulkan berbagai data tentang siswa dan menganalisis untuk membantu siswa dalam memahami dirinya.
2)      Komponen informasi, dirancang untuk memberikan informasi kepada siswa, sehingga mereka mampu membuat keputusan dalam masyarakat yang kompleks.
3)      Komponen konseling, dirancang untuk mengembangkan pribadi dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada pemahaman diri dan lingkungan hidupnya.
4)      Komponen konsultasi, dirancang untuk memberikan bantuan teknis kepada guru,administrator dan orang tua untuk membantu mereka menjadi lebih efektif dengan siswa.
5)      Komponen perencanaan,penempatan dan tindak lanjut, direncanakan untuk meningkatkan perkembangan siswa dengan membantu mereka memilih dan memanfaatkan peluang di sekolah dan lapangan pekerjaan.
6)      Komponen evaluasi, dirancang untuk menentukan efektivitas program bimbingan.
·     Prinsip Bimbingan
Ø  Prinsip I
Bimbingan secara primer dan sistematis adalah mengenai perkembangan pribadi dari individu.
Ø  Prinsip II
Model primer dimana bimbingan dilakukan pada proses perilaku individu.Karena bimbingan dipusatkan pada perkembangan pribadi,maka yang menjadi subyeknya adalah pribadi pada masing-masing siswa.
Ø  Prinsip III
Bimbingan berorientasi pada kerjasama,bukan pada paksaan.
Ø  Prinsip IV
Manusia mempunyai kapasitas/kemampuan untuk mengembangkan diri.
Ø  Prinsip V
Bimbingan dilaksanakan dengan menghargai harkat dan martabat manusia sama baiknya dengan hak mereka untuk memilih.
Ø  Prinsip VI
Bimbingan bersifat terus menerus,berurutan dan proses pendidikan bimbingan harus dimulai dalam tingkat sekolah dasar.


·             Kritik Bimbingan
Ø  Kritik Bimbingan I
            Peran konselor dalam pendidikan dan pekerjaan personil murid harus ditempatkan dalam perspektif yang benar.Tanggung jawab semua pendidik harus memiliki tanggung jawab dalam proses pendidikan.
Ø  Kritik Bimbingan II
            Pengkritik menunjukkan bahwa istilah tersebut member arah,bersifat otoriter dan peternalisme yang sangat berlawanan dengan klaim yang orang praktekan di lapangan.
Ø  Kritik Bimbingan III
            Pendapat lain mengatakn bahwa bimbingan konseling hampir tidak kelihatan(hampir kehilangan identitasnyadibandingkan dengan psikologi.Bimbingan belajar dan karier yang Nampak/yang difokuskan pada suatu kegiatan yang rutin,klian yang mempunyai masalah adalah seseorang yang mempunyai kelainan/penyakit emosional.Disini konselor menggunakan konsep dan tekhnik dari kehidupan,perkembangan mental dan kepribadian dan klinik psikologi.
Ø  Kritik Bimbingan IV
            Pendapat lain mengatakan bahwa konselor itu dilatih untuk mampu memecahkan masalah di dalam membantu karyawan yang mempunyai tugas pokoknya yaitu dipersiapkan sebagai pengajar yang kemudian menitikberatkan pada pelatihan menjadi konselor.
Ø  Kritik Bimbingan V
Ø  Kritik lain yang menyatakan bahwa konselor menghabiskan waktu  mereka hanya pada perguruan tinggi/siswa dan mengabaikan sejumlah besar pemuda yang memasuki pasar tenaga kerja.Konselor terlalu banyak menghabiskan waktu dengan siswa yang berprestasi,dan akibatnya siswa yang memiliki kemampuan standart dan rendah,mereka tidak  menerima bagian yang adil
Ø  Kritik Bimbingan VI
            Kritik lain adalah bimbingan adalah atheorithical,bahwa praktek bimbingan saat ini adalah tindakan yanag tidak dapat didasarkan pada teori apapun.
Ø  Kritik Bimbingan VII
Konselor dikritik dalam memadai atau buruk dalam melayani siswa kelompok minoritas.
Ø  Kritik Bimbingan VIII
Ø  Kritik terakhir adalah bahwa tanggapan konselor kepada klien wanita didasarkan pada klise perempuan.

·     Isu-isu Bimbingan
Ø Isu I
Kekuatan ekonomi dan industri lebih kuat daripada social dan politik,merupakan alasan mengapa bimbingan berasal di negeri ini dan bukan di negeri lain,
Ø Isu Bimbingan II
Akan lebih baik jika layanan bimbingan telah ditemukan dibeberapa lembaga masyarakat atau lembaga lain,kemudian baru sekolah,

·     Cakupan Bimbingan dan Konseling
Setiap model bimbingan mencakup :
1.      Konteks historis
2.      Pemikiran dan asumsi-asumsi dasar
3.      Kelebihan dan kekurangan
4.      Hasil yang dicapai

·        Dasar Pemikiran Parsons
Dasar pemikiran metode Parsons yaitu dengan mempertemukan karakteristik individu dengan kebutuhan jabatan/kedudukan . Parsons mengungkapkan 3 alasan dalam memilih lapangan pekerjaan dalam metodenya, yaitu :
1)      Analisa Individual, konselor menganalisa klien mengenai kemampuan, minat dan tingkah laku.
2)      Analisa Pekerjaan, klien belajar mengenai penempatan, peluang, kebutuhan, dan prospek ketenagakerjaan dalam berbagai bentuk pekerjaan.
3)      Perbandingan dua analisa tersebut, konselor dan klien memperbincangkan hubungan antara dua bagian tersebut.
v  Kelebihan model parsons:
Model parsons menarik akal logika dan umum, hal itu diakui banyak individu mengalami masalah dalam bidang pilihan pekerjaan yang dapat dibantu oleh seseorang yang lebih matang, dan berpengalaman, dan itu bisa diprogram dalam pendidikan di sekolah.
v  Kelemahan model Parsons :
1)      Teori tersebut untuk mencocokkan orang dengan pekerjaan, sehingga diasumsikan bahwa keduanya statis.
2)      Teori ini menjadi praktek sebelum itu dapat dievaluasi.
3)      Model ini menyebabkan konselor untuk bertindak sebagai informasi kerja yang dapat menyajikan hanya dalam sebuah pamlet atau brosur.
4)      Informasi formal tidak pernah bisa benar-benar faktual, realistik dan otentik.
5)      Dalam toerinya mengabaikan motivasi, kelas sosial ekonomi dan nilai-nilai budaya.




v  Hasil dan Implikasi:
Implikasinya adalah bahwa bimbingan dipandang sebagai salah satu langkah operasional yang terjadi sebelum kerja. Hasil pendekatan Parsons adalah bimbingan difokuskan pada aspek kejuruan.
                                       
·        Bimbingan Sebagai Penyaluran dan Penyesuaian

v  Model bimbingan menurut Koos dan Kevauver menekankan pada distribusi dan penyesuaian.
1.      Distribusi,Pembimbing berusaha untuk membantu para siswa dalam merumuskan tujuan di dalam kejuruan,ssial,kewarganegaraan dan pengajaran.
2.      Penyesuaian,Pembimbing membantu para siswa untuk melakuakan penyesuaian ketika mereka telah tidak mampu untuk mengintegrasikan pengetahuan tentang diri dan lingkungan mereka.

v  Keuntungan bimbingan sebagai penyalur dan penyesuaian:
1)      Membantu siswa untuk memahami diri dan lingkungan hidupnya.
2)      Membantu siswa memilih kejuruan yang sesuai denagn situasi mereka.
3)      Menekankan bahwa individu memiliki kesemaptan untuk membuat pilihan yang kompatibel dari konsep diri mereka dan lingkungan.

v  Kerugian bimbingan sebagai peyalur dan penyesuaian :
1)      Menekankan instansi selain individu
2)      Pandangan bahwa bimbingan hanya diberikan pada titik krisis
3)      Pembimbing sering menegakkan program sekolah tinggi yang akan menghilangkan siswa dalam kurikulum

v  Hasil dan implikasinya, yaitu membantu konselor dan orang tua menjadi lebih sadar akan kemampuan siswa, minat dan kebutuhan pendidikan. Hasil lain yaitu memberi motivasi pada siswa dengan perumusan tujuan dan penafsiran pentingnya kegiatan ynag berbeda.

v  Model pendekatan klinis oleh MS Vieteles,donals g. Paterson,e.g.Williamson dan lain-lain.
Bimbingan sebagai proses klinis menekankan penggunaan tes psikologi, teknik klinis, dan study diagonistik analistis, sehingga konselor bisa lebih memahami klien mereka dan mampu menentukan dan menyelesaikan masalah klien lebih cepat dan akurat.

v Kelebihan dari model ini, yaitu karena proses itu direktif  dalam pendekatannya, penerapannya sering mengakibatkan efisiensi dengan kemungkinan konselor bekerja dengan lebih dari satu orang.
v Kekurangan dari model ini, yaitu proses klinis yang direktif menempatkan beban yang luar biasa pada diagnosti tersebut.
v Hasil dan implikasinya, yaitu menghasilkan gagasan perawatan kualifikasi sebagai personil teknik dasar dan juga memaksa profesionalisasi dari para pembimbig yang menekankan bahwa konselor sekolah harus pagar betis pengetahuan psikologi, penelitian, statistik, dan prosedur klinis.

v  Bimbingan sebagai pengambilan keputusan dikemukakan Jones dan Wyers ,dalam upaya membantu remaja untuk membuat pilihan yang bijaksana dan menekankan bahwa situasi bimbingan hanya ada jiak siswa membutuhkan bantuan dalam membuat pilihan, interpretasi, atau penyesuaian.
Pengambilan keputusan benar ada ketika siswa tidak tahu apa informasi yang mereka  butuhkan, tidak memiliki informasi apa yang mereka inginkan, atau tidak dapat menggunakan informasi apa yang mereka miliki.

v  Kelebihan model tersebut yaitu menyediakan partisipasi dalam pengambilan keputusan dan mendirikan dasar untuk kebutuhan hidup di masa depan.
v  Kekurangan model tersebut yaitu bahwa orang sering enggan untuk membuat keputusan dan bahwa proses pengambilan keputusan tidak selalu menghasilakn tindakan.
v  Hasil dan implikasinya yaitu individu mampu memperbaiki diri dan bahwa mereka harus secara efektif bekerja untuk mencapai pemenuhan maksimal.

·     Model Bimbingan Kontemporer

Bimbingan sebagai pedoman layanan konstelasi
►Konteks Historis
            Saat ini model yang paling umum ditemukan di sekolah dasar dan menengah di Amerika adalah layanan kontelasi.Praktikum konseling  harus diwajibkan  dalam penyusunan konselor,bahwa peran konselor dan runctions harus diklarifikasi,dan bahwa pendidikan dan pengalaman mengajar guru tidak selalu satu-satunya jalan untuk menjadi konselor sekolah.Selain itu,konselor bekerja tetap dengan guru daripada dengan psikolog sekolah,pekerja social dan sejenisnya.
►Dasar  Pemikiran
            Hoyt menekankan guru kelas memiliki bimbingan dan tidak ingin mereka diturunkan ke peran pasif atau kecil dalam program bimbingan sekolah.Bimbingan akan berhasil jika tujuannnya terintegrasi dalam konteks tujuan pendidikan sekolah.Konselor harus  menunjukkan komitmen untuk pendidikan dan  harus mempertimbangkan  diri mereka daripada prifesional yang bekerja dengan pendidik.Konselor sekolah hendaknya terlibat dalam tiga kegiatan utama dan ia memperkirakan waktu untuk setiap kegiatan tersebut.Pertama,kegiatan yang berhubungan dengan murid satu setengah kali.Yang kedua,kegiatan yang berhubunga dengan orang lain berkontribusi terhadap total  kompleks kegiatan yang disebut pedoman sepertiga waktu.Yang ketiga,perakitan,mempelajari dan menafsirkan data yang diperlukan.
            Adapun kelebihan dan kelemahan model bimbingan ini yaitu:
►Kelebihan dari model ini adalah :
1.      mengakui bahwa lebih dari konseling yang terlibat dibantu dikelola oleh konselor sekolah,
2.      mengakui bahwa tanggung jawab kesehatan mental para siswa tidak berasal dari beberapa individu yang disebut sebagai konselor tapi menjadi kewajiban semua orang yang bekerja di sekolah.
►Kelemahan dari model ini adalah:
1.      Kata bimbingan cenderung ditafsirkan oleh masyarakat dengan cara direktif dan preskriptif
2.      Komitmen terhadap pendidikan dipandang hanya melalui pengajaran
3.      Penilaian dan evaluasi sangat sulit
4.      Konsultasi dengan spesialis lain  tampaknya menurunkan dan melemahkan kontribusi konselor di sekolah.
5.      Konseling ditekankan dan diperhatikan khusus pada komponen pendukung
6.      Konsep bimbingan sebagai konstelasi jasa atheoritical

►Hasil Implikasi
Pandangan ini menganggap guru menjadi professional utama di sekolah.Pernyataan Hoyt menyatakan bahwa kepala sekolah harus bertanggung jawab untuk arah program bimbingan dan  seharusnya tidak otonom di gedung mereka, sebaliknya tanggung jawab untuk bimbingan harus diajukan dengan pembimbing yang ahli.

·          Bimbingan Pengembangan
     
►Pengertian bimbingan pengembangan
Secara filosofis bimbingan pengembangkan diarahkan pada perkembangan pencapaian kedewasaan seseorang dan pemahaman tentang diri, kesadaran akan lingkungan,penguasaan menyeluruh antara diri dan lingkungan,serta pemahaman nilai-nilai pribadi dan social.pengembangan bimbingan adalah komulatif, atau yang bersangkutan dengan  pertumbuhan jangka pendek dan kompehensif, bukan terbatas pada pendidikan kejuruan. Mathewson menyatakan bahwa pengembangan bimbingan mengidentifikasi dan menekankan sentralitas pilihan keputusan dalam kawasan pribadi dan pendidikan. Pengembangan bimbingan juga didefinisikan sebagai kepedulian  utama pertumbuhan yang positif dari siswa.

Kelebihan dan kelemahan Bimbingan Pengembangan yaitu:
►Kelebihan Bimbingan Pengembangan, yaitu berusaha membantu individu mencapai perkembangan secara optimal;
 ►Kelemahan Bimbingan Pengembangan, yaitu tidak semua guru,administrator,dan  spesialis  dibekali dengan pelatihan.
Hasil dan implikasinya,yaitu:
 1) Menyedikan basis dimana siswa dapat membangun pemahaman tentang diri,lingkungan,dan keterkaitan keduanya.
2) Perhatian dipusatkan pada apa yang terjadi pada siswa untuk mengubah  dan memotivasi mereka.
 3) Fokus dari proses perkembangan terletak dalam membantu individu untuk mengevaluasi diri dan memahami pengalaman pribadi melalui kontak denagn konselor.

·        Bimbingan sebagai Rekonstruksi Sosial
           Model ini untuk bimbingan diusulkan pada tahun 1962 oleh Edward J. scoben, Jr, mengakui bahwa bimbingan merupakan aspirasi untuk status professional dan mungkin telah berakar pada ilmu-ilmu perilaku. Bimbingan merupakan  pemasok nilai-nilai moral. Fungsi konselor adalah untuk memberikan informasi, saran, dan dorongan kepada anak-anak kearah karakteristik dan potensi yang dimilikinya..

·         Keuntungan dan Kerugian
v  Keuntungan : nilai dari model rekonstruksi social merupakan cita-cita dari bimbingan yaitu adalah memfasilitasi individualitas.
v  Kelemahan : ada kemungkinan jumlah konselor tidak mencukupi dalam mencapai tingkat aktualisasi diri.
·         Implikasi dan Hasil
           Bimbingan sebgai rekonstruksi social akan membutuhkan kepemimpinan yang kreatif dari konselor.merupakan tuntutan bagi sekolah untuk menjadi lebih terlibat dalam pendidikan yang efektif termasuk pengembangan  manusia dan klaarifikasi nilai-nilai.Menurut Moshers dan Sprinthall menyatakan bahawa akar pendidikan psikologis ada dua.Yang prtama,tipe sekolah umum program bimbingan  menjalankan dua fungsi low-order preventif dalam sekolah.(1.mengatur lembaga-lembaga  siswa 2.menentukan mengambil kursus apa untuk siswa.Selai itu,konselor adalah  marjinal profesional.
          
·        Bimbingan Sebagai Pendidikan Psikologi
           Bimbingan sebagai pendidikan psikologis atau”afektif” yaitu bahwa bimbingan sebagai pengembangan pribadi. Mosher dan sprinthall menyatakan bahwa sekolah minimal memperkuat anak dalam keuntungan psikologis atau dengan kerugian  yang mana ia masuk.Cara paling mudah untuk konselor  sekolah dalam memperkenalkan pendidikan psikologis ke program regular subyek akademis.

Keuntugan dan Kerugian Bimbingan sebagai Pendidikan Psikologi :
►Keuntungan
1.      Mengjar secara kognitif,prinsip dasar dan perkembangan psikologi
2.      Rencana mengembangkan pengalaman yaitu wujud sadar dan mengerti didri yang satu dan yang lainnya
►Kerugian
1.      Sulitnya mengubah kepecayaan terutama dalam konseling individu
2.      Kurang ada dukungan dan pengertian terhadap program yang ada

  • Hasil dan Implikasi
           Calon konselor program pendidika harus memilih dengan hati-hati dan kemuudian merancang sebuah program yang mempersiapkan mereka untuk menjadi pendidik psikologis yang efektif.Implikasinya adalah menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang terjadi pada masa lalu.Tetapi tetap terus memperhatikan masalah yang sedang dihadapi saat ini.

·          Bimbingan Aktivis
            Menaker menunjukkan bahwa bimbingan aktivis merupakan tanggapan terhadap ketidakpuasan dengan praktek  bimbingan standar dalam memenuhi kebutuhan siswa miskin kota.Ada tiga prinsip utama bimbingan aktivis yaitu:
1.      Kegiatan konselor langsung terfokus pada tindakan nyata
2.      Identifikasi konselor-klien saling dengan kondisi lingkungan yang negative maupun positif akan mempengaruhi tujuan klien dan pengembangan dirinya
3.      Konselor yang melakukan bimbingan aktivis harus mengakui perbedaan antara tujuan klien dan nilai-nilai serta orang-orang dari lembaga pendidikan
Keuntungan dan kerugian Bimbingan Aktivis yaitu:
v  Keuntungannya adalah halite membawa gagasan terdepan bahwa lingkungan harus diperhitungkan jika perilaku pribadi yang akan diubah.
v  Kelemahannya adalah diberlakukannya peran aktivis dalam menciptakan ketegangan dan konflik antara administrator,konselor dan guru.


1 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Teman-teman kami bilang kami ini kembar, padahal kenyataannya jauh berbeda. Kesamaan kami hanyalah kami sama-sama wanita, kami berasal dari daerah yang sama, kami dalam kelas yang sama, dan huruf awal nama kami sama-sama 'A".