Mata Kuliah : Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling
Dosen : Dra. Retno Tri Hariastuti ,
M. Pd ,kons.
TUGAS
INDIVIDU
RESUME
MATERI DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
OLEH:
ANJAR RAHARYANTI ( 101014056 )
BK-B
2010
PRODI
BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN
PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2010
RESUME
BAB I, II DAN III
v Pengertian Bimbingan dan Konseling
- Bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance yang berasal dari kata guide yang berarti menunjukkan ,memimpin ,menuntun, mengarahkan, memberi nasehat.Jadi bimbingan adalah proses membantu orang perorangan untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya.
- Konseling merupakan terjemahan dari kata counseling yang berasal dari kata counsel yang mempunyai arti nasehat, anjuran, pembicaraan. Jadi konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya melalui wawancara yang dilakukan secara tatap muka.
v
Keterkaitan Bimbingan dan Konseling
Konseling merupakan salah satu metode dari
bimbingan sehingga bimbingan lebih luas dari pengertian konseling.
- Persamaan Bimbingan dan Konseling
Ø Dari segi tujuan :
mempunyai tujuan yang sama yaitu mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik.
Ø Dari segi proses :
proses yang kontinyu ( berkelanjutan )
Ø Dari segi pengambilan
keputusan :keputusan akhir ditentukan oleh individu yang dibantu.
- Perbedaan bimbingan dan Konseling
PEMBEDA
|
BIMBINGAN
|
KONSELING
|
Jumlah yang dibantu
|
Secara kelompok
|
Secara individual
|
Sifatnya
|
Preventif ( mencegah )
|
Kuratif ( menyembuhkan )
|
Metode
|
Informatif ( ceramah )
|
Wawancara
|
Orang yang memberi bantuan
|
Disebut pembimbing
|
Disebut konselor
|
Tempat pemberian bantuan
|
Dimana saja
|
Di ruang tertentu
|
v Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Amerika
dan di Indonesia
- Di Amerika : Bimbingan dan Konseling yang ada di Amerika Serikat diawali dengan usaha perorangan. Pada tahun 1895 George Merril mendirikan sekolah The California School of Mechanical Art yang bertujuan memberikan bimbingan jabatan. Pada tahun 1907 Jesse B.Davis memusatkan usaha konseling di bidang jabatan dan pendidikan jabatan di Central Hight School Detroit. Pada tahun 1908 ditemukan istilah vocational guidance yang dirintis oleh Frank Parsons dengan cara mendirikan biro penempatan kerja di Boston.Pada tahun 1909 Cliffort Bears mempelopori gerakan kesehatan mental dengan menerbitkan buku yang berjudul “ a mind that found my shelf “. Pada tahun 1913 Eli wever dan John Brewer mendirikan perhimpunan diantara pembimbing yang bertujuan untuk memberi tempat bagi para pembimbing untuk saling mengenal dan saling bertukar pengalaman serta untuk mengetahui jumlah pembimbing yang ada di Amerika saat itu. Pada tahun 1942 Carl rogers menerbitkan buku “ Counseling and Psychoterapy “. Dalam perkembangannya Bimbingan dan Konseling di Amerika tidak hanya dilakukan di biro penempatan kerja tetapi juga diberikan di lingkungan industri, pendidikan, ketentaraan dan lain-lain.
- Di Indonesia : Perkembangan Bimbingan dan Konseling Indonesia dimulai dalam lapangan pendidikan. Untuk pertama kalinya pelayanan bimbingan dan konseling tertuang dalam kurikulum yaitu kurikulum 1997 untuk SMP dan SMA. Salah satu peristiwa sejarah Bimbingan dan Konseling yaitu diselenggarakannya Konvensi Nasional Bimbingan 1 di Malang yang mendirikan organisasi profesi yang saat ini bernama Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).Dalam perkembangannya layanan bimbingan dan konseling lebih bermakna sebagai penunjang pada persiapan dalam menghadapi masa depannya.
v Tujuan, Fungsi, Asas dan Prinsip Bimbingan dan
Konseling
a. Tujuan Bimbingan dan
Konseling
Tujuan khusus : Membantu
peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek
pribadi, sosial, belajar dan karier.
Tujuan umum : Membantu peserta
didik mengenal bakat, minat dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan
diri dengan kesempatan pendidikan dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan
kerja.
b. Fungsi Bimbingan dan
Konseling
1. Fungsi Pemahaman :
yang akan menghasilkan pemahaman peserta didik tentang diri dan lingkungan.
2. Fungsi Pencegahan :
upaya mencegah peserta didik agar tidak menemui permasalahan dalam proses
perkembangannya.
3. Fungsi Perbaikan :
membantu peserta didik mengatasi permasalahan yang dihadapi.
4. Fungsi Pemeliharaan :
menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah menjadi baik jangan sampai rusak
kembali.
5. Fungsi Pengembangan :
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik.
6. Fungsi Penyaluran :
membantu peserta didik untuk memilih dan memantapkan penguasaan karier yang
sesuai bakat,minat dan kemampuannya.
7. Fungsi Penyesuaian :
membantu peserta didik menemukan penyesuaian diri dan perkembangan secara
optimal.
8. Fungsi Adaptasi :
membantu staf sekolah untuk mengadaptasikan program pengajaran dengan minat,
kemampuan serta kebutuhan peserta didik.
- Asas Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
artinya masalah yang dialami peserta didik tidak akan diberitahukan kepada
orang lain yang tidak berkepentingan.
2. Asas kesukarelaan
artinya dalam diri klien maupun konselor harus bisa mengembangkan sikap suka
rela.
3. Asas Keterbukaan
artinya antara klien maupun konselor harus dapat bersikap terbuka.
4. Asas Kekinian artinya
masalah-masalah yang dibahas yang sedang dirasakan kini ( sekarang )
5. Asas Kemandirian
artinya konselor selalu berusaha menghidupkan kemandirian pada orang yang
dibantu.
6. Asas Kegiatan artinya
layanan BK yang akan membantu individu ( yang dibimbing ) mampu melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
7. Asas Kedinamisan
artinya layanan BK menghendaki terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang
lebih baik.
8. Asas Keterpaduan
artinya layanan yang diberikan tidak bertentangan dengan aspek layanan yang
lain.
9. Asas Kenormatifan
artinya layanan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
10. Asas Keahlian artinya
petugas BK adalah orang yang ahli di bidangnya dengan menggunakan teknik dan
alat yang memadai.
11. Asas alih Tangan
artinya petugas BK hanya menangani masalah-masalah yang sesuai dengan
kewenangan yang dimilikinya.
12. Asas Tut Wuri
Handayani artinya keberadaan BK hendaknya dirasakan manfaatnya oleh peserta
didik setiap saat.
- Prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Individu yang dibantu harus dapat
memecahkan masalahnya sendiri,
2. Bimbingan berfokus pada individu yang
dibimbing,
3. Diperlukannya pemahaman keragaman dan
kemampuan individu yang dibimbing,
4. Kegiatannya dimulai dengan identifikasi
kebutuhan yang dirasakan idividu yang dibimbing,
5. Bimbingan bersifat luwes dan fleksibel,
6. Program bimbingan dan konseling sesuai
dengan program pendidikan lembaga yang bersangkutan dan dikelola oleh orang
yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan serta adanya evaluasi dari
kegiatan tersebut.
v Perlunya Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Di sekolah ada 3 komponen pokok yang bekerja
secara integral dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain agar tercapainya
tujuan pendidikan, 3 komponen tersebut yaitu:
- Program kurikulum yang baik
- Administrasi pendidikan yang lancar
- Pelayanan bimbingan yang terarah; disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai.
v Pola 17
- Bidang layanan : Bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
- Jenis layanan : Layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok.
- Kegiatan pendukung : aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus.
v Pola 17+
- Untuk bidang layanan ditambah 2 yaitu kehidupan berkeluarga dan beragamaan.
- Untuk jenis layanan ditambah 2 yaitu layanan konsultasi dan mediasi.
- Untuk kegiatan pendukung ditambah 2 yaitu kepustakaan dan terapi.
- Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling
a) Bimbingan Pribadi
Kemampuan
mengatasi masalah-masalah pribadi
b) Bimbingan Sosial
Kemampuan mengatasi masalah-masala sosial
c) Bimbingan Belajar
Mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah
dalam proses pendidikan
d) Bimbingan Karier
Merencanakan dan mempersiapkan pengembangan karier
anak
- Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Layanan Orientasi
yaitu layanan untuk memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekolah yang baru.
b) Layanan Informasi
yaitu layanan untuk memahami dan menerima diri dan lingkungan secara objektif
dan positif.
c) Layanan Penempatan
dan Penyaluran yaitu layanan untuk menyalurkan/menempatkan peserta didik dalam
berbagai program sekolah.
d) Layanan Pembelajaran yaitu
layanan untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
e) Layanan Konseling
Perorangan yaitu layanan yang dilakukan secara pribadi melalui tatap muka.
f) Layanan Bimbingan
Kelompok yaitu layanan yang dilakukan melalui dinamika kelompok untuk membahas
suatu topik tertentu.
g) Layanan Konseling
Kelompok yaitu layanan layanan yang dilakukan melalui dinamika kelompok untuk
membahas masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.
h) Layanan Konsultasi
adalah layanan yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
i)
Layanan Mediasi yaitu layanan yang diberikan
kepada dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan tidak menemukan
kecocokan.
- Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Aplikasi
Instrumentasi yaitu kegiatan pendukung yang berupa pengumpulan data dan
keterangan yang dilakukan menggunakan berbagai instrumen.
b) Himpunan data yaitu
kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan
keperluan pengembangan peserta didik.
c) Konferensi Kasus
yaitu kegiatan untuk membahas permasalahn yang dialami peserta didik dalam
suatu forum pertemuan yang dihadiri berbagai pihak.
d) Kunjungan Rumah yaitu
kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan bagi pemecahan
masalah peserta didik melalui kunjungan ke rumahnya.
e) Alih Tangan Kasus yaitu
kegiatan pemindahan penanganan ke pihak lain yang lebih kompeten dan berwenang
dalam menangani kasus yang dialami peserta didik.
v Landasan-landasan Bimbingan dan Konseling
Merupakan
hal-hal yang mendasari program dan kegiatan pelayanan bantuan kepada manusia.
Landasan-landasan tersebut yaitu :
a) Landasan Agama yaitu hal
mengajarkan kebaikan dan mencegah kejahatan serta menciptakan situasi yang
kondusif bagi realisasi nilai dan mencegah perilaku yang merusak nilai.
b) Landasan Filosofis
yaitu dalam perlakuan atau bantuan yang diberikan seseorang selalu didasari
oleh pandangan yang mendasar dari orang tersebut.
c) Landasan Psikologis
yaitu kegiatan mengoptimalkan pengembangan kepribadian anak.Guru BK perlu
memiliki pemahaman tentang keunikan dan dinamika perkembangan anak.
d) Landasan
Sosial-Budaya yaitu meliputi masalah pertambahan penduduk dan perkembangan
teknologi.
e) Landasan Ilmu dan
Teknologi yaitu dalam kegiatan bimbingan dan konseling melaksanakan salah satu
aspek pendidikan yang berguna melestarikan ilmu dan teknologi.
f) Landasan Hukum yaitu
dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling mempunyai landasan hukum yang berupa
Undang-undang dan peraturan.
Berikut ini beberapa peraturannya :
1. Di dalam kurikulum
1997 Buku III Cuntuk SD, SMP dan SMA telah dibakukan secara operasional
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah demikian pula dalam kurikulum
Pendidikan Menengah 1997 Buku III D. Di dalam kurikulum tersebut dalam bab
pendahuluan (1,4) berbunyi : pelaksanaan pendidikan di SD/SMP/SMA bertujuan
mengembangkan siswa secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
melibatkan 3 komponen pokok yaitu :
a) Program kurikulum
yang baik.
b) Administrasi pendidikan
yang lancar.
c) Pelayanan bimbingan
yang terarah disertai dengan sarana dan prasarana yang memadai.
2. SK Mendikbud No.
0370/1978 untuk SMP tanggal 22 Desember 1978 dan surat Keputusan Mendikbud No.
0371/0/1978 untuk SMA tanggal 22 1978 tentang fungsi SMP/SMA.
3. Kurikulum SMP dan SMA
tahun 1984 tentang pelaksanaan bimbingan karier di sekolah.
4. Undang-undang pendidikan
No. 2 tahun 1989 tentang tenaga pendidik dan sistem pendidikan nasional.
RESUME MODEL-MODEL BIMBINGAN
·
Sebuah Program Bimbingan
Sebuah program bimbingan adalah tindakan
formal sekolah yang diperlukan untuk
membuat pedoman operasional dan tersedia untuk siswa. Program bimbingan
yang paling sering ditemukan di sekolah menengah modern adalah terdiri dari
unsur-unsur berikut :
1) Komponen penilaian, dirancang untuk
mengumpulkan berbagai data tentang siswa dan menganalisis untuk membantu siswa
dalam memahami dirinya.
2) Komponen informasi, dirancang untuk
memberikan informasi kepada siswa, sehingga mereka mampu membuat keputusan
dalam masyarakat yang kompleks.
3) Komponen konseling, dirancang untuk
mengembangkan pribadi dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada pemahaman
diri dan lingkungan hidupnya.
4) Komponen konsultasi, dirancang untuk
memberikan bantuan teknis kepada guru,administrator dan orang tua untuk
membantu mereka menjadi lebih efektif dengan siswa.
5) Komponen perencanaan,penempatan dan
tindak lanjut, direncanakan untuk meningkatkan perkembangan siswa dengan
membantu mereka memilih dan memanfaatkan peluang di sekolah dan lapangan
pekerjaan.
6) Komponen evaluasi, dirancang untuk
menentukan efektivitas program bimbingan.
· Prinsip Bimbingan
Ø
Prinsip I
Bimbingan secara primer dan sistematis adalah mengenai perkembangan
pribadi dari individu.
Ø
Prinsip II
Model primer dimana bimbingan dilakukan pada proses perilaku
individu.Karena bimbingan dipusatkan pada perkembangan pribadi,maka yang
menjadi subyeknya adalah pribadi pada masing-masing siswa.
Ø
Prinsip III
Bimbingan berorientasi pada kerjasama,bukan pada paksaan.
Ø
Prinsip IV
Manusia mempunyai kapasitas/kemampuan untuk mengembangkan diri.
Ø
Prinsip V
Bimbingan dilaksanakan dengan menghargai harkat dan martabat manusia sama
baiknya dengan hak mereka untuk memilih.
Ø
Prinsip VI
Bimbingan bersifat terus menerus,berurutan dan proses pendidikan
bimbingan harus dimulai dalam tingkat sekolah dasar.
·
Kritik Bimbingan
Ø
Kritik Bimbingan I
Peran konselor dalam
pendidikan dan pekerjaan personil murid harus ditempatkan dalam perspektif yang
benar.Tanggung jawab semua pendidik harus memiliki tanggung jawab dalam proses
pendidikan.
Ø
Kritik Bimbingan II
Pengkritik menunjukkan
bahwa istilah tersebut member arah,bersifat otoriter dan peternalisme yang
sangat berlawanan dengan klaim yang orang praktekan di lapangan.
Ø
Kritik Bimbingan III
Pendapat lain mengatakn
bahwa bimbingan konseling hampir tidak kelihatan(hampir kehilangan
identitasnyadibandingkan dengan psikologi.Bimbingan belajar dan karier yang
Nampak/yang difokuskan pada suatu kegiatan yang rutin,klian yang mempunyai
masalah adalah seseorang yang mempunyai kelainan/penyakit emosional.Disini
konselor menggunakan konsep dan tekhnik dari kehidupan,perkembangan mental dan
kepribadian dan klinik psikologi.
Ø
Kritik Bimbingan IV
Pendapat lain mengatakan
bahwa konselor itu dilatih untuk mampu memecahkan masalah di dalam membantu
karyawan yang mempunyai tugas pokoknya yaitu dipersiapkan sebagai pengajar yang
kemudian menitikberatkan pada pelatihan menjadi konselor.
Ø
Kritik Bimbingan V
Ø
Kritik lain yang menyatakan
bahwa konselor menghabiskan waktu mereka
hanya pada perguruan tinggi/siswa dan mengabaikan sejumlah besar pemuda yang
memasuki pasar tenaga kerja.Konselor terlalu banyak menghabiskan waktu dengan
siswa yang berprestasi,dan akibatnya siswa yang memiliki kemampuan standart dan
rendah,mereka tidak menerima bagian yang
adil
Ø
Kritik Bimbingan VI
Kritik lain adalah
bimbingan adalah atheorithical,bahwa praktek bimbingan saat ini adalah tindakan
yanag tidak dapat didasarkan pada teori apapun.
Ø
Kritik Bimbingan VII
Konselor dikritik dalam memadai atau buruk dalam melayani siswa kelompok
minoritas.
Ø
Kritik Bimbingan VIII
Ø Kritik terakhir adalah bahwa tanggapan konselor kepada klien
wanita didasarkan pada klise perempuan.
· Isu-isu Bimbingan
Ø
Isu I
Kekuatan ekonomi dan industri lebih kuat daripada social
dan politik,merupakan alasan mengapa bimbingan berasal di negeri ini dan bukan
di negeri lain,
Ø
Isu Bimbingan II
Akan lebih baik jika layanan bimbingan telah ditemukan dibeberapa lembaga
masyarakat atau lembaga lain,kemudian baru sekolah,
·
Cakupan Bimbingan dan Konseling
Setiap
model bimbingan mencakup :
1. Konteks historis
2. Pemikiran dan asumsi-asumsi dasar
3. Kelebihan dan kekurangan
4. Hasil yang dicapai
·
Dasar Pemikiran Parsons
Dasar pemikiran metode
Parsons yaitu dengan mempertemukan karakteristik individu dengan kebutuhan
jabatan/kedudukan . Parsons mengungkapkan 3 alasan dalam memilih lapangan
pekerjaan dalam metodenya, yaitu :
1)
Analisa
Individual, konselor menganalisa klien mengenai kemampuan, minat dan tingkah
laku.
2)
Analisa
Pekerjaan, klien belajar mengenai penempatan, peluang, kebutuhan, dan prospek
ketenagakerjaan dalam berbagai bentuk pekerjaan.
3)
Perbandingan
dua analisa tersebut, konselor dan klien memperbincangkan hubungan antara dua
bagian tersebut.
v
Kelebihan model parsons:
Model
parsons menarik akal logika dan umum, hal itu diakui banyak individu mengalami
masalah dalam bidang pilihan pekerjaan yang dapat dibantu oleh seseorang yang
lebih matang, dan berpengalaman, dan itu bisa diprogram dalam pendidikan di
sekolah.
v Kelemahan model
Parsons :
1) Teori tersebut untuk mencocokkan orang
dengan pekerjaan, sehingga diasumsikan bahwa keduanya statis.
2) Teori ini menjadi praktek sebelum itu
dapat dievaluasi.
3) Model ini menyebabkan konselor untuk
bertindak sebagai informasi kerja yang dapat menyajikan hanya dalam sebuah
pamlet atau brosur.
4) Informasi formal tidak pernah bisa
benar-benar faktual, realistik dan otentik.
5) Dalam toerinya mengabaikan motivasi,
kelas sosial ekonomi dan nilai-nilai budaya.
v
Hasil dan Implikasi:
Implikasinya
adalah bahwa bimbingan dipandang sebagai salah satu langkah operasional yang
terjadi sebelum kerja. Hasil pendekatan Parsons adalah bimbingan difokuskan
pada aspek kejuruan.
·
Bimbingan Sebagai Penyaluran dan Penyesuaian
v Model
bimbingan menurut Koos dan Kevauver menekankan pada distribusi dan penyesuaian.
1. Distribusi,Pembimbing berusaha untuk
membantu para siswa dalam merumuskan tujuan di dalam
kejuruan,ssial,kewarganegaraan dan pengajaran.
2. Penyesuaian,Pembimbing membantu para
siswa untuk melakuakan penyesuaian ketika mereka telah tidak mampu untuk
mengintegrasikan pengetahuan tentang diri dan lingkungan mereka.
v Keuntungan bimbingan sebagai penyalur
dan penyesuaian:
1)
Membantu
siswa untuk memahami diri dan lingkungan hidupnya.
2)
Membantu
siswa memilih kejuruan yang sesuai denagn situasi mereka.
3)
Menekankan
bahwa individu memiliki kesemaptan untuk membuat pilihan yang kompatibel dari
konsep diri mereka dan lingkungan.
v Kerugian bimbingan sebagai peyalur dan
penyesuaian :
1)
Menekankan
instansi selain individu
2)
Pandangan
bahwa bimbingan hanya diberikan pada titik krisis
3)
Pembimbing
sering menegakkan program sekolah tinggi yang akan menghilangkan siswa dalam
kurikulum
v Hasil dan implikasinya,
yaitu membantu konselor dan orang tua menjadi lebih sadar akan kemampuan siswa,
minat dan kebutuhan pendidikan. Hasil lain yaitu memberi motivasi pada siswa
dengan perumusan tujuan dan penafsiran pentingnya kegiatan ynag berbeda.
v Model
pendekatan klinis oleh MS Vieteles,donals g. Paterson,e.g.Williamson dan
lain-lain.
Bimbingan sebagai
proses klinis menekankan penggunaan tes psikologi, teknik klinis, dan study
diagonistik analistis, sehingga konselor bisa lebih memahami klien mereka dan
mampu menentukan dan menyelesaikan masalah klien lebih cepat dan akurat.
v Kelebihan dari model ini,
yaitu karena proses itu direktif dalam
pendekatannya, penerapannya sering mengakibatkan efisiensi dengan kemungkinan
konselor bekerja dengan lebih dari satu orang.
v Kekurangan dari model ini,
yaitu proses klinis yang direktif menempatkan beban yang luar biasa pada
diagnosti tersebut.
v Hasil dan implikasinya,
yaitu menghasilkan gagasan perawatan kualifikasi sebagai personil teknik dasar
dan juga memaksa profesionalisasi dari para pembimbig yang menekankan bahwa
konselor sekolah harus pagar betis pengetahuan psikologi, penelitian,
statistik, dan prosedur klinis.
v Bimbingan
sebagai pengambilan keputusan dikemukakan Jones dan Wyers
,dalam upaya membantu remaja untuk membuat pilihan yang bijaksana dan
menekankan bahwa situasi bimbingan hanya ada jiak siswa membutuhkan bantuan
dalam membuat pilihan, interpretasi, atau penyesuaian.
Pengambilan keputusan benar ada
ketika siswa tidak tahu apa informasi yang mereka butuhkan, tidak memiliki informasi apa yang
mereka inginkan, atau tidak dapat menggunakan informasi apa yang mereka miliki.
v Kelebihan model
tersebut yaitu menyediakan partisipasi dalam pengambilan keputusan dan
mendirikan dasar untuk kebutuhan hidup di masa depan.
v Kekurangan model
tersebut yaitu bahwa orang sering enggan untuk membuat keputusan dan bahwa
proses pengambilan keputusan tidak selalu menghasilakn tindakan.
v Hasil dan implikasinya
yaitu individu mampu memperbaiki diri dan bahwa mereka harus secara efektif
bekerja untuk mencapai pemenuhan maksimal.
·
Model Bimbingan
Kontemporer
Bimbingan
sebagai pedoman layanan konstelasi
►Konteks
Historis
Saat ini model yang paling umum
ditemukan di sekolah dasar dan menengah di Amerika adalah layanan
kontelasi.Praktikum konseling harus
diwajibkan dalam penyusunan
konselor,bahwa peran konselor dan runctions harus diklarifikasi,dan bahwa
pendidikan dan pengalaman mengajar guru tidak selalu satu-satunya jalan untuk
menjadi konselor sekolah.Selain itu,konselor bekerja tetap dengan guru daripada
dengan psikolog sekolah,pekerja social dan sejenisnya.
►Dasar Pemikiran
Hoyt menekankan guru kelas memiliki
bimbingan dan tidak ingin mereka diturunkan ke peran pasif atau kecil dalam
program bimbingan sekolah.Bimbingan akan berhasil jika tujuannnya terintegrasi
dalam konteks tujuan pendidikan sekolah.Konselor harus menunjukkan komitmen untuk pendidikan
dan harus mempertimbangkan diri mereka daripada prifesional yang bekerja
dengan pendidik.Konselor sekolah hendaknya terlibat dalam tiga kegiatan utama
dan ia memperkirakan waktu untuk setiap kegiatan tersebut.Pertama,kegiatan yang
berhubungan dengan murid satu setengah kali.Yang kedua,kegiatan yang berhubunga
dengan orang lain berkontribusi terhadap total
kompleks kegiatan yang disebut pedoman sepertiga waktu.Yang ketiga,perakitan,mempelajari
dan menafsirkan data yang diperlukan.
Adapun kelebihan dan kelemahan model
bimbingan ini yaitu:
►Kelebihan dari
model ini adalah :
1. mengakui bahwa lebih dari konseling yang
terlibat dibantu dikelola oleh konselor sekolah,
2. mengakui bahwa tanggung jawab kesehatan
mental para siswa tidak berasal dari beberapa individu yang disebut sebagai
konselor tapi menjadi kewajiban semua orang yang bekerja di sekolah.
►Kelemahan dari
model ini adalah:
1.
Kata
bimbingan cenderung ditafsirkan oleh masyarakat dengan cara direktif dan
preskriptif
2.
Komitmen
terhadap pendidikan dipandang hanya melalui pengajaran
3.
Penilaian
dan evaluasi sangat sulit
4.
Konsultasi
dengan spesialis lain tampaknya
menurunkan dan melemahkan kontribusi konselor di sekolah.
5.
Konseling
ditekankan dan diperhatikan khusus pada komponen pendukung
6.
Konsep
bimbingan sebagai konstelasi jasa atheoritical
►Hasil Implikasi
Pandangan ini
menganggap guru menjadi professional utama di sekolah.Pernyataan Hoyt
menyatakan bahwa kepala sekolah harus bertanggung jawab untuk arah program
bimbingan dan seharusnya tidak otonom di
gedung mereka, sebaliknya tanggung jawab untuk bimbingan harus diajukan dengan
pembimbing yang ahli.
·
Bimbingan Pengembangan
►Pengertian
bimbingan pengembangan
Secara filosofis
bimbingan pengembangkan diarahkan pada perkembangan pencapaian kedewasaan
seseorang dan pemahaman tentang diri, kesadaran akan lingkungan,penguasaan
menyeluruh antara diri dan lingkungan,serta pemahaman nilai-nilai pribadi dan
social.pengembangan bimbingan adalah komulatif, atau yang bersangkutan
dengan pertumbuhan jangka pendek dan
kompehensif, bukan terbatas pada pendidikan kejuruan. Mathewson menyatakan
bahwa pengembangan bimbingan mengidentifikasi dan menekankan sentralitas
pilihan keputusan dalam kawasan pribadi dan pendidikan. Pengembangan bimbingan
juga didefinisikan sebagai kepedulian
utama pertumbuhan yang positif dari siswa.
Kelebihan dan kelemahan Bimbingan
Pengembangan yaitu:
►Kelebihan Bimbingan Pengembangan,
yaitu berusaha membantu individu mencapai perkembangan secara optimal;
►Kelemahan Bimbingan
Pengembangan, yaitu tidak semua guru,administrator,dan spesialis
dibekali dengan pelatihan.
Hasil dan implikasinya,yaitu:
1) Menyedikan basis dimana
siswa dapat membangun pemahaman tentang diri,lingkungan,dan keterkaitan
keduanya.
2) Perhatian dipusatkan pada apa yang terjadi pada siswa untuk
mengubah dan memotivasi mereka.
3) Fokus dari proses perkembangan
terletak dalam membantu individu untuk mengevaluasi diri dan memahami
pengalaman pribadi melalui kontak denagn konselor.
·
Bimbingan sebagai
Rekonstruksi Sosial
Model ini untuk bimbingan
diusulkan pada tahun 1962 oleh Edward J. scoben, Jr, mengakui bahwa bimbingan
merupakan aspirasi untuk status professional dan mungkin telah berakar pada
ilmu-ilmu perilaku. Bimbingan merupakan
pemasok nilai-nilai moral. Fungsi konselor adalah untuk memberikan
informasi, saran, dan dorongan kepada anak-anak kearah karakteristik dan
potensi yang dimilikinya..
·
Keuntungan dan Kerugian
v
Keuntungan : nilai dari
model rekonstruksi social merupakan cita-cita dari bimbingan yaitu adalah
memfasilitasi individualitas.
v
Kelemahan : ada kemungkinan
jumlah konselor tidak mencukupi dalam mencapai tingkat aktualisasi diri.
·
Implikasi dan Hasil
Bimbingan sebgai
rekonstruksi social akan membutuhkan kepemimpinan yang kreatif dari
konselor.merupakan tuntutan bagi sekolah untuk menjadi lebih terlibat dalam
pendidikan yang efektif termasuk pengembangan
manusia dan klaarifikasi nilai-nilai.Menurut Moshers dan Sprinthall
menyatakan bahawa akar pendidikan psikologis ada dua.Yang prtama,tipe sekolah
umum program bimbingan menjalankan dua
fungsi low-order preventif dalam sekolah.(1.mengatur lembaga-lembaga siswa 2.menentukan mengambil kursus apa untuk
siswa.Selai itu,konselor adalah marjinal
profesional.
·
Bimbingan Sebagai Pendidikan Psikologi
Bimbingan sebagai
pendidikan psikologis atau”afektif” yaitu bahwa bimbingan sebagai pengembangan
pribadi. Mosher dan sprinthall menyatakan bahwa sekolah minimal memperkuat anak
dalam keuntungan psikologis atau dengan kerugian yang mana ia masuk.Cara paling mudah untuk
konselor sekolah dalam memperkenalkan
pendidikan psikologis ke program regular subyek akademis.
Keuntugan dan Kerugian
Bimbingan sebagai Pendidikan Psikologi :
►Keuntungan
1.
Mengjar
secara kognitif,prinsip dasar dan perkembangan psikologi
2.
Rencana
mengembangkan pengalaman yaitu wujud sadar dan mengerti didri yang satu dan
yang lainnya
►Kerugian
1.
Sulitnya
mengubah kepecayaan terutama dalam konseling individu
2.
Kurang
ada dukungan dan pengertian terhadap program yang ada
- Hasil dan Implikasi
Calon konselor program
pendidika harus memilih dengan hati-hati dan kemuudian merancang sebuah program
yang mempersiapkan mereka untuk menjadi pendidik psikologis yang
efektif.Implikasinya adalah menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang
terjadi pada masa lalu.Tetapi tetap terus memperhatikan masalah yang sedang
dihadapi saat ini.
·
Bimbingan Aktivis
Menaker
menunjukkan bahwa bimbingan aktivis merupakan tanggapan terhadap ketidakpuasan
dengan praktek bimbingan standar dalam
memenuhi kebutuhan siswa miskin kota.Ada tiga prinsip utama bimbingan aktivis
yaitu:
1.
Kegiatan
konselor langsung terfokus pada tindakan nyata
2.
Identifikasi
konselor-klien saling dengan kondisi lingkungan yang negative maupun positif
akan mempengaruhi tujuan klien dan pengembangan dirinya
3.
Konselor
yang melakukan bimbingan aktivis harus mengakui perbedaan antara tujuan klien
dan nilai-nilai serta orang-orang dari lembaga pendidikan
Keuntungan dan
kerugian Bimbingan Aktivis yaitu:
v
Keuntungannya adalah halite
membawa gagasan terdepan bahwa lingkungan harus diperhitungkan jika perilaku
pribadi yang akan diubah.
v
Kelemahannya adalah
diberlakukannya peran aktivis dalam menciptakan ketegangan dan konflik antara
administrator,konselor dan guru.
siip:-)
BalasHapus