Oleh : Ajeng Ariningsun (101014243)
Gaya
belajar seseorang adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di
sekolah, dan dalam situasi-situasi antarpribadi. Ketika seseorang menyadari
bagaimana dirinya dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, ia dapat
menjadikan belajar dan komunikasi lebih mudah dengan gayanya sendiri.
Di
beberapa sekolah dasar dan sekolah lanjutan di Amerika, para guru menyadari
bahwa setiap orang mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi
baru. Mereka memahami bahwa beberapa murid perlu diajarkan cara-cara yang lain
dari metode mengajar standar. Jika murid-murid diajar dengan metode standar,
kemungkinan kecil mereka dapat memahami apa yang diberikan. Mengetahui gaya
belajar yang berbeda ini telah membantu para guru di mana pun untuk dapat mendekati
semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya
yang berbeda-beda.
Rita
Dunn, seorang pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan banyak variabel
yang mempengaruhi cara belajar orang. Ini mencakup faktor-faktor fisik,
emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya, dapat belajar
paling baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian orang yang lain dengan
pencahayaan yang suram. Ada orang yang belajar paling baik secara berkelompok,
sedang yang lain lagi memilih adanya figur otoriter seperti orangtua atau guru,
yang lain lagi merasa bekerja sendirianlah yang paling efektif bagi mereka.
Sebagian orang memerlukan music sebagai latar belakang, sedang yang lain tidak
dapat berkonsentrasi kecuali dalam ruangan yang sepi. Ada orang-orang yang
memerlukan lingkungan kerja yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lagi lebih
suka menggelar segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat.
Dengan
bekerja secara bebas, para peneliti berbagai gaya belajar, yang berkisar dari
psikologi hingga pelatihan manajemen, telah mendapatkan penemuan-penemuan yang
saling memperkuat dengan konsistensi yang mengagumkan.
Walaupun
masing-masing peneliti menggunakan istilah yang berbeda dan menemukan berbagai
cara untuk mengatasi gaya belajar seseorang, telah disepakati secara umum
adanya dua kategori utama tentang bagaimana kita belajar. Pertama, bagaimana
kita menyerap informasi dengan mudah (modalitas) dan kedua, cara kita mengatur
dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak). Gaya belajar seseorang adalah
kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi.
Jika
seseorang akrab dengan gaya belajarnya sendiri, ia dapat mengambil
langkah-langkah penting untuk membantu dirinya belajar lebih cepat dan lebih
mudah. Dan juga, dengan mempelajari bagaimana memahami cara belajar orang lain,
seperti atasan, rekan, guru, suami/istri, orangtua, dan anak-anaknya, dapat
membantu ia memperkuat hubungannya dengan mereka.
Pada
awal pengalaman belajar, salah satu di antara langkah-langkah pertama kita
adalah mengenali modalitas seseorang seperti modalitas visual, auditorial, atau
kinestetik (V-A-K). seperti yang diusulkan istilah-istilah ini, orang visual
belajar melelui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial melakukannya melalui
apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan
sentuhan. Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga
modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada
salah satu di antara ketiganya.
Michael
Grider, pengarang Righting the Education
Conveyor Belt, telah mengajarkan gaya-gaya belajar dan mengajar kepada
banyak instruktur. Ia mencatat bahwa dalam setiap kelompok yang terdiri dari
tiga puluh murid, sekitar dua puluh dua orang mampu belajar secara efektif
dengan cara visual, auditorial, dan kinestetik sehingga mereka membutuhkan
perhatian khusus. Dari sisa delapan orang, sekitar enam orang memilih satu
modalitas belajar dengan sangat menonjol melebihi dua modalitas lainnya. Sehingga,
setiap saat mereka harus selalu berusaha keras untuk memahami perintah, kecuali
jika perhatian khusus diberikan kepada mereka dengan menghadirkan cara yang
mereka pilih. Bagi orang-orang ini, mengetahui cara belajar terbaik mereka bisa
berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Dua orang murid lainnya
mempunyai kesulitan belajar karena sebab-sebab eksternal.
Gaya belajar dan cara belajar memang variatif ya, yang terpenting proses penyerapan dan transfer ilmunya :) :)
BalasHapus